Terjaganya Alquran

Realita sejarah dan pembuktian ilmiah telah menolak dan membatalkan tuduhan perubahan dan pemalsuan Al Qur’an. Karena bila Allah sendiri yang memelihara kemurniannya, maka tiada seorang pun dari manusia ataupun jin mampu merubah-rubahnya dan tiada seorang pun yang mampu membuat serupa dengan Al Qur’an. Maha benar janji Allah dalam firman-Nya (artinya): “Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an , niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu atas sebagian yang lainnya”. (Al Isra’: 88)
Demikianlah, Allah selalu menjaga keaslian Al Qur’an dari masa ke masa sampai ia kembali kepada-Nya.
Lebih dari itu, Al Qur’an pun memilki sifat-sifat yang istemewa, diantaranya:


1. Mau’izhah (pemberi pelajaran)
2. Syifa’ (penyembuh)
3. Huda (petunjuk) dan Rahmat
Allah berfirman (artinya): “Wahai para manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian Mau’izhah (pemberi pelajaran) dari Rabb kalian, dan Syifa’ (penyembuh segala penyakit -pen) yang ada di dalam dada, serta Huda (petunjuk) dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Yunus: 57)
4. Penerang jalan keselamatan
Allah berfirman (artinya):
“Sesunguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan, dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seidzin-Nya.” (Al Maidah: 15-16)
5. Tibyan (penjelas segala sesuatu)
Allah berfirman (artinya):
“Dan Kami turunkan Al Kitab (Al Qur’an) sebagai penjelas segala sesuatu.” (An Nahl: 89)

Sehingga Al Qur’an merupakan nikmat yang amat agung dan sekaligus sebagai mu’jizat terbesar bagi umat Islam. Hal ini menuntut umat Islam untuk bersyukur kepada Allah yang telah melimpahkan nikmat yang besar berupa kesempurnaan agama Islam, dipilihkan seorang Nabi/Rasul sebagai pemimipin para nabi dan rasul, serta dianugerahkan kitab suci yang menjelaskan segala sesuatu dan terjamin keasliannya sampai akhir zaman.
Namun bila menengok keadaan diri kita dan umat Islam di negeri ini pada umumnya, sudahkah kita menjadi hamba Allah yang memuliakan Al Qur’an sebagai wujud syukur kepada-Nya? Sudahkah kita meluangkan waktu tiap harinya untuk membaca Al Qur’an?, … menghafal Al Qur’an? Dan sudahkah kita menelaah dan memahami ayat-ayat Al Qur’an sesuai dengan apa yang telah dipahami oleh Rasulullah dan para shahabatnya?
Para pembaca, ketahuilah, sesungguhnya bila kita mau peduli dengan Al Qur’an dengan membacanya, mempelajarinya dan mengajarkannya niscaya Allah akan memberikan jaminan keselamatan (hidayah), bahkan Allah akan memberikan tambahan balasan yang luar biasa kepada kita sebagai wujud kasih sayang-Nya. Keutamaan Membaca Al Qur’an
Diantara keutamaannya:
1. Wasilah meraih derajat mukmin yang tertinggi
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ لاَرِيْحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَ مَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَ مَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيْحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur’an itu bagaikan buah utrujjah, harum baunya dan enak rasanya, sedangkan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an itu bagaikan buah kurma yang tidak ada baunya namun enak rasanya. Dan perumpamaan orang munafiq yang membaca Al Qur’an bagaikan buah raihanah, harum baunya tapi pahit rasanya. Sedangkan orang munafiq yang tidak membaca Al Qur’an itu bagaikan buah handzalah yang tidak ada baunya bahkan pahit rasanya. (H.R. Al Bukhari no.5427 dan Muslim no.797)
2. Mendapatkan syafa’at dari Al Qur’an
اقْرَءُوا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya Al Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at bagi shahibul qur’an”. (H.R. Muslim no.804)
3. Memperoleh balasan (pahala) yang sangat besar disisi Allah
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَأَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan. Aku (Nabi Muhammad) tidaklah mengatakan AlifLaamMiim adalah satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (H.R. At Tirmidzi no. 2910, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar